Kaos menjadi pakaian yang paling diminati khususnya bagi masyarakat di negara beriklim tropis, karena bahan kaos yang adem dan gampang menyerap keringat. Sebenarnya kaos polos banyak dijual di pasaran, namun terkesan kurang menarik karena tanpa desain pada kaos. Sementara kaos sablon menawarkan desain yang kreatif dan unik itu sebabnya jenis ini banyak diminati segala jenis usia. Ada dua jenis sablon kaos yaitu sablon manual dan sablon digital. Kedua jenis sablon tersebut memiliki teknik yang berbeda dalam proses pembuatannya. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sablon ini tidak hanya tampak dari proses pengerjaannya, akan tetapi dari segi biaya produksi, jenis bahan, daya tahan, dan lain sebagainya. Lewat artikel ini, Dyotees selaku penyedia jasa sablon kaos terbaik di Jakarta akan memberikan informasi seputar kelebihan dan kekurangan sablon kaos manual dan digital.
Sablon manual merupakan salah satu teknik penyablonan dengan mengandalkan skill (keahlian) manusia untuk proses pengerjaannya. Adapun peralatan utama yang digunakan adalah screen (layar) berbentuk persegi yang terbuat dari aluminium atau kayu dengan berbagai bentuk, ukuran dan ketebalan. Sablon manual memiliki banyak jenis beberapa diantaranya adalah plastisol, pigmen, rubber, flocking, water based, dan sebagainya. Berhubung karena pengerjaan sablon manual ini masih mengandalkan tenaga manusia, maka proses pengerjaannya lebih panjang. Proses pengerjaan sablon manual adalah sebagai berikut:
a) Pre-press
Proses pre-press (proses awal) dibagi atas beberapa kegiatan seperti pengerjaan desain, pembuatan klise sablon (film) dan proses afdruk.
b) Pencetakan
Proses pencetakan sablon manual dilakukan dengan sederhana yakni dengan cara tinta ditransfer pada wadah (media) dengan memakai screen/kain saring.
c) Setelah pencetakan
Sablon manual sangat memperhatikan proses pencetakan antara lain drying (pengeringan), curing (pemanasan/pengepresan dengan mesin) dan burning (pengopenan/pemanggangan).
Berikut beberapa kelebihan pada teknik manual.
• Kualitasnya lebih awet dan tahan lama. Sablon manual melalui proses pengerjaan yang lebih kompleks, selain itu penggunaan tinta pada sablon manual dapat diatur ketebalannya. Oleh sebab itu, kualitas sablon manual lebih awet dan tinta sablonnya juga lebih tahan lama.
• Memiliki harga yang terjangkau. Terjangkau maksudnya adalah ketika Anda memesan dalam jumlah yang banyak, maka harganya akan lebih murah. Hal ini disebabkan karena pemakaian tinta untuk sablon satu kaos/baju hampir sama biayanya dengan biaya sablon beberapa baju.
• Pilihan yang tepat bila ingin memesan dalam jumlah yang banyak. Apabila penyelesaiannya tidak terburu-buru, akan lebih baik bila Anda menggunakan sablon manual. Alasannya selain lebih hemat, desain dan penggunaan tintanya juga lebih baik.
• Memiliki desain yang lebih variatif. Banyak desain variatif yang dapat digunakan pada sablon manual, kecuali desain foto yang memang hasilnya maksimal hanya dengan menggunakan mesin cetak. Desain yang variatif dan kreatif didukung oleh keahlian dan teknik desain dari tenaga manusia yang mengerjakannya.
Berikut bebera kekurangan sablon manual.
• Proses pengerjaannya lebih lama.Banyaknya tahap pada proses pembuatan sablon manual mengakibatkan pengerjaannya tidak dapat dilakukan dengan cepat. Hasil terbaik dari sablon manual membutuhkan proses pengerjaan yang lebih lama.
• Tidak direkomendasikan untuk pemesanan satuan. Pemesanan satuan atau massal membutuhkan waktu pengerjaan dan biaya yang tidak jauh beda. Untuk itu bagi Anda yang buru-buru menyelesaikan sablon baju dengan jumlah satuan, tidak direkomendasikan menggunakan sablon manual.
• Memiliki kesulitan pada detail bila menggunakan warna yang banyak. Keterbatasan kemampuan tenaga manusia saat mengerjakan sablon manual menyebabkan sulitnya menghasilkan detail pada sablon yang menggunakan warna yang banyak.
• Bila dikerjakan dengan terburu-buru, sablonnya mudah retak. Seperti halnya yang telah dijelaskan di atas, hasil sablon pada sablon manual tidak akan maksimal apabila diselesaikan dengan terburu-buru, karena tahap proses pengerjaannyalah yang menjadikan hasil lebih baik.
Sablon digital adalah teknik penyablonan dengan menggunakan perangkat komputer sekaligus printer. Umumnya sablon digital dibedakan atas 2 jenis yakni sablon dengan memakai printer DTG (Direct To Garment) dan sablon yang memakai mesin kertas transfer. Proses pengerjaan sablon yang memakai printer DTG yaitu media yang akan dicetak (kaos/kemeja) akan dimasukkan ke dalam printer tanpa melalui perantara, kemudian mesin pemanas akan ditekan hingga akhrinya sablon menempel seketika pada permukaan media. Adapula proses pengerjaan sablon digital yang memakai mesin kertas transfer yaitu mesin cetak diisi dengan menggunakan tinta khusus melalui media kertas. Sedangkan baju yang akan dicetak akan dilapisi oleh kertas transfer. Proses selanjutnya heat press (mesin pemanas) ditekan sehingga desain menempel pada baju. Di bawah ini kami memberi ulasan tentang kelebihan dan kekurangan sablon digital yang dapat Anda gunakan sebagai perbandingan dengan sablon manual. Berikut penjelsannya.
Apa saja kelebihan salon model ini? yuk kita cari tahu.
• Waktu pengerjaannya lebih cepat. Keunggulan utama dari sablon digital adalah penyelesaiannya yang lebih cepat dibandingkan sablon manual.
• Detail meski menggunakan banyak warna. Kemampuan mesin cetak (printer) yang digunakan untuk mencetak dan menghasilkan desain dengan banyak warna lebih detail dibanding sablon manual.
• Warna lebih tajam dan hasil cetaknya merata. Meski tinta yang digunakan lebih tipis, namun ternyata tinta yang dihasilkan dari printer memiliki ketajaman yang lebih tinggi dibandingkan sablon manual. Bukan sekedar ketajaman, hasil cetak dari printer juga terkesan lebih rapi dab merata.
• Dapat mencetak foto/gambar. Keunggulan lainnya dari penggunaan perangkat komputer dan printer untuk sablon digital adalah bisa mencetak foto/gambar apa saja yang diinginkan customer.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, ada juga kekurangan dari teknik ini, simak dibawah ini.
• Membutuhkan biaya perawatan untuk perangkat. Komputer dan printer merupakan modal dasar dari pengerjaan sablon digital. Itu sebabnya dibutuhkan biaya perawatan pada kedua perangkat tersebut agar tidak mudah rusak.
• Terbatasnya bahan kain yang dapat dicetak melalui printer. Sablon digital hanya dapat menghasilkan sablon berkualitas apabila menggunakan bahan yang terbuat dari 100% cotton (kapas). Bahan ini harus disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap tinta printer.
• Tidak dapat memproduksi dalam jumlah banyak. Meskipun pengerjaannya lebih cepat dibanding sablon manual, akan tetapi sablon digital tidak dapat memproduksi sablon dalam jumlah banyak dalam waktu yang cepat, karena keterbatasan kemampuan mesin cetak.
• Ukuran desain hanya sebatas ukuran mesin cetak (printer). Dimensi mesin cetak (printer) mengakibatkan terbatasnya ukuran desain yang mampu dikerjakan pada sablon digital ini. Artinya, bila Anda membutuhkan desain dengan ukuran besar, sablon digital tidak dapat melakukannya.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa baik sablon manual maupun sablon digital memiliki daya tahan yang sama kuatnya, hanya saja daya tahan tersebut tergantung pada jenis bahan yang digunakan, kualitas tinta, serta proses pengerjaanya yang rapi dan teliti. Demikian penjelasan Dyotees tentang kelebihan dan kekurangan sablon manual dan sablon digital. Semoga bermanfaat.