Kaos distro memiliki beberapa ukuran dan pola standar yang diterapkan. Mulai dari standar kaos distro reguler untuk unisex, slimfit, dan juga oversize model luar negeri. Ketiganya memiliki ukuran dan pola masing-masing yang berbeda.
Untuk membuat kaos distro, tentunya ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, mulai dari pembuatan pola, pemotongan, hingga penjahitan. Nah, bagaimana cara mengukur dan membuat kaos distro?
1. Memilih Pola Kaos
Tahapan pertama untuk membuat kaos distro adalah dengan membuat pola terlebih dahulu. Pola untuk kaos sendiri dibedakan menjadi tiga jenis cutting, yaitu:
- Cutting Reguler Unisex
Pola yang satu ini menjadi standar reguler untuk kaos distro. Pola kaos ini juga biasanya bisa digunakan untuk pria maupun wanita atau biasa disebut unisex.
Karakteristik dari kaos ini biasanya memiliki ukuran badan yang cukup panjang. Dengan ukuran ini, tidak akan akan terbuka di bagian belakang saat menunduk. Standar ukurannya juga disesuaikan dengan tubuh rata-rata orang Indonesia.
- Cutting Slim Fit
Jenis pola kaos ini benar-benar menunjukkan lekukan tubuh atau press body. Biasanya banyak orang menggunakan model baju jenis ini untuk orang-orang yang berisi atau berotot.
Pola ini dibedakan berdasarkan pengguna pria dan wanita. Karena karakteristik tubuhnya pasti juga berbeda.
- Cutting Oversize
Pola yang ini memiliki ukuran yang besar. Khususnya di bagian pundaknya agak sedikit turun. Dengan pola seperti ini orang yang menggunakannya terlihat seperti kebesaran.
Namun, model kaos seperti ini sekarang ini sangat banyak diminati dan hits. Model ini juga bisa dikatakan sebagai model luar negeri, seperti Japanese Street, Korean Model, dan sebagainya.
2. Membuat Pola Kaos
Untuk pembuatan pola bisa dilakukan dengan cara berikut:
- Gunakan kertas karton.
- Gunakan kaos untuk menjiplak pola.
- Lipat baju untuk mengukur bagian depan dan juga bagian belakang. Sehingga ada dua pola kaos untuk bagian depan dan belakang.
- Agar tidak berubah posisi, kamu bisa menempelkannya dengan
- Gambarkan pola kaos yang kamu inginkan dalam kertas karton tersebut.
- Gunting kertas karton sesuai dengan pola yang kamu pilih.
Ingat setiap pola juga memiliki ukurannya masing-masing. Mulai dari ukuran S, M, L, XL, XXL, dan seterusnya.
3. Membuat Ukuran Kaos
Nah, untuk membuat beberapa jenis pola kaos dengan ukuran yang berbeda-beda, lakukan cara berikut!
- Untuk pola bagian badan, lebar dari ukuran kaos XL adalah ukuran L ditambah 1,5 cm. Untuk membuat ukuran M, lebar kaos L dikurangi 1,5 cm, begitu seterusnya.
- Sedangkan besarnya, atau bagian dari atas ke bawah untuk ukuran XL adalah ukuran L ditambah 2,5 cm. Untuk ukuran M, panjang kaos L dikurangi 2,5 cm, begitu seterusnya.
- Untuk lengan, bagian panjang lengan kaos XL adalah ukuran L ditambah 2 cm, dan lebar ditambah 1 cm. Sedangkan untuk ukuran M dikurangi dari ukuran L, begitu seterusnya.
4. Memotong Bahan Kaos
Setelah mendapatkan pola kaos, kamu bisa langsung memotong bahan. Sesuaikan pola dengan bahan dengan menggambarnya menggunakan bolpoin, lalu potong setiap bagiannya masing-masing.
5. Menjahit Kaos
Ini adalah tahapan terakhir dalam pembuatan kaos. Kamu bisa menjahitnya dengan menggabungkan beberapa pola yang sudah dibuat.
Sebenarnya untuk pembuatan kaos ini sangat simpel. Kamu bisa menjiplak dari kaos milik kamu sendiri, atau mencari berbagai macam pola yang ada di internet.
Bahkan, ada software khusus yang tersedia untuk para pengusaha konveksi dalam membuat pola dan ukuran kaos.
Jika kamu ingin memulai usaha konveksi, Dyotees akan menjadi mitra terbaik. Kami menyediakan semua kebutuhan konveksi secara lengkap khususnya untuk sablon dan sublim.
Dengan alat-alat yang berkualitas, dan tim yang sangat berpengalaman, pastinya kamu akan mendapatkan pelayanan jempolan. Baik untuk kebutuhan pembuatan kaos berskala kecil hingga besar. Mulai kebutuhan perorangan, komunitas, instansi, hingga usaha.
Jadi jangan ragu memulai bisnis konveksi atau distro kamu bersama Dyotees.