Jenis-Jenis Sablon Kaos yang Wajib Diketahui Sebelum Produksi

April 1, 2025

Sebelum kamu cetak kaos dalam jumlah banyak, penting banget buat tahu jenis-jenis sablon kaos yang umum digunakan di industri konveksi. Banyak orang sering asal pilih tanpa ngerti kelebihan dan kekurangannya, padahal ini bisa ngaruh besar ke hasil akhir—baik dari segi kualitas, kenyamanan, sampai ketahanan sablon itu sendiri.

Biar nggak bingung dan bisa lebih bijak saat produksi kaos, yuk kenalan dulu sama beberapa jenis sablon kaos yang wajib kamu tahu.

1. Sablon Plastisol

Sablon ini terkenal karena bisa hasilkan warna yang tajam dan detail desain yang rumit. Cocok banget buat desain full color atau yang punya gradasi rumit. Kekurangannya, tinta plastisol nggak bisa kering sendiri, harus dikeringkan dengan pemanas khusus. Tapi dari segi ketahanan dan tampilan, sablon ini juara banget.

2. Sablon Rubber

Jenis sablon ini udah sangat umum dan cocok buat kaos bahan katun. Karakternya elastis, menempel kuat di kain, dan cukup tahan lama. Kelebihannya juga ramah lingkungan karena berbasis air. Meski warnanya nggak secerah plastisol, sablon rubber tetap jadi pilihan aman buat banyak jenis produksi kaos.

3. Sablon DTG (Direct to Garment)

Teknologi ini memungkinkan desain dicetak langsung ke permukaan kaos pakai printer khusus. Cocok banget buat produksi satuan atau desain full color. Kalau kamu cari layanan Sablon Satuan DTG, kamu bisa pakai jasanya DYOTees, loh! Hasilnya detail dan presisi, tapi dari segi daya tahan, perlu perhatian ekstra waktu dicuci.

4. Sablon Discharge

Sablon ini kerjanya bukan nutup warna dasar kain, tapi justru menghilangkan warna asli kaos lalu menggantinya dengan warna sablon. Hasilnya menyatu dan terasa halus di tangan. Tapi nggak semua bahan kaos bisa cocok dengan teknik ini, jadi harus dicek dulu jenis kainnya.

5. Sablon Polyflex

Polyflex digunakan dengan cara memotong bahan vinyl khusus sesuai desain, lalu ditempel ke kaos pakai heat press. Biasanya dipakai buat jersey atau sportwear karena hasilnya rapi dan tahan lama. Tapi sablon ini kurang cocok untuk desain yang terlalu rumit atau penuh gradasi.

6. Sablon Foil

Kalau kamu pengen kaos dengan tampilan mewah dan efek metalik, sablon foil bisa jadi pilihan. Prosesnya menggunakan lem khusus lalu ditempel foil warna emas, perak, dan lain-lain. Hasilnya kinclong banget, tapi harus ekstra hati-hati dalam pencucian karena foil lebih cepat rusak kalau nggak dirawat.

7. Sablon Flocking

Sablon ini punya permukaan halus seperti beludru. Umumnya dipakai buat aksen atau logo biar terlihat premium. Flocking butuh proses lebih lama dan harga produksi juga lebih tinggi dibanding sablon biasa, tapi hasilnya sepadan buat kamu yang ingin sablon bertekstur unik.

Photo by Jason Briscoe

8. Sablon Glow in the Dark

Sablon ini bisa nyala dalam gelap karena menggunakan tinta khusus yang menyerap cahaya. Cocok banget buat desain yang fun, event malam, atau produk fashion yang unik. Namun, sablon ini kurang cocok untuk pemakaian harian karena butuh perawatan khusus biar tetap awet nyalanya.

9. Sablon High Density

Kalau kamu suka sablon timbul 3D, high density ini jawabannya. Prosesnya cetak berlapis-lapis sampai hasilnya tebal dan menonjol. Cocok buat desain minimalis atau logo yang pengen tampil beda. Tapi karena prosesnya kompleks, biasanya lebih mahal dibanding sablon standar.

10. Sablon Superwhite

Sablon ini cocok buat kaos warna terang. Hasil sablonnya tipis, menyerap ke serat kain, dan terasa natural di permukaan kaos. Cocok buat kamu yang suka desain simpel, adem dipakai, dan nggak terlalu mencolok. Kekurangannya, warnanya kurang keluar kalau dipakai di kaos warna gelap.

Penutup

Memilih jenis sablon kaos yang tepat itu nggak boleh asal. Harus disesuaikan dengan jenis kain, desain, jumlah produksi, sampai anggaran yang kamu punya. Kalau butuh kaos custom dengan jumlah terbatas dan desain detail, Sablon Satuan DTG bisa jadi solusi terbaik. Tapi kalau mau produksi massal, sablon plastisol atau rubber bisa lebih efisien.

Dengan tahu jenis-jenis sablon ini, kamu bisa lebih percaya diri dan nggak salah langkah saat mulai produksi. Hasilnya? Kaos yang nggak cuma keren, tapi juga tahan lama dan nyaman dipakai.

WhatsApp