Memang saat ini banyak dijual bahan sweater baby terry, karena memang terdapat banyak kelebihan. Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan sweater sendiri yaitu kain baby terry dan fleece. Jadi apa yang menjadi perbedaan antara kedua bahan ini? Alasan apa dan kenapa Anda harus memakai sweater berbahan baby terry atau malah memilih bahan fleece? Yuk, kita simak pembahasan mengenai bahan sweater baby terry dan bahan fleece secara lengkap.
Dulunya bahan material baby terry dikenal dengan nama sebutan terry. Bahan ini memiliki karakter yang lembut, lentur dan dapat menyerap air dengan baik karena terbuat dari serat kapas (katun). Bahan baby terry diproduksi dari kombinasi antara bahan cotton 80% dan bahan polyester 20%. Jika dilihat dari bentuknya, bahan baby terry memiliki tekstur berupa rajutan ganda, sedangkan untuk tekstur bagian dalam berupa bulatan. Pada awalnya bahan baby terry banyak digunakan untuk produk pakaian bayi, pakaian anak dan handuk. Karena bahan materialnya sangat lembut, itu sebabnya diberi nama baby terry.
Seiring berjalannya waktu, bahan baby terry tidak hanya digunakan untuk membuat bahan pakaian bayi, namun pakaian dewasa pun banyak yang menggunakan material ini, terutama untuk produk sweater. Contohnya saja beberapa konveksi Jakarta lebih memilih bahan baby terry untuk pembuatan produk sweaternya, pasalnya bahan material lembut di kulit, dingin dan ringan, sehingga sangat cocok dikenakan di daerah tropis pada waktu siang hari. Walaupun bahannya tipis dan ringan, namun bahan baby terry juga mampu memberikan kehangatan ketika malam hari, karena terdapat bulu-bulu halus sama halnya dengan selimut yang terbuat dari bahan katun.
Kelebihan
• Bahan ringan, lembut dan halus.
• Lebih menyerap air atau keringat ketika digunakan.
• Jika dikenakan tidak membuat gerah.
Kekurangan
• Bahan kain kurang awet.
• Harga lebih mahal.
• Bahan kain mudah molor.
Sebenarnya bahan sweater fleece tidak jauh beda dengan bahan baby terry. Bahan baby terry memiliki karakteristik bulu-bulu halus, lembut dan mampu menyerap air dengan baik (hidrofobik). Terbuat dari bahan cotton 80%, wool atau imitasi wool dari polyester 20%. Jika dibanding dengan bahan baby terry, bahan fleece terlihat lebih kaku, kasar, tebal dan warnaya lebih cerah. Bagi mereka yang tinggal di daerah bercuaca dingin atau sering melakukan aktivitas pada malam hari, bahan sweater fleece lebih disukai karena mampu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat. Namun jika berbicara mengenai ketebalan, bahan fleece lebih tipis dan membuat gerah, terlebih pada siang hari. Sehingga kurang cocok jika dikenakan oleh mereka yang tinggal didaerah yang bersuhu panas.
Kelebihan
• Bahan fleece ringan, lembut dan halus.
• Cocok dipakai di daerah pegunungan atau pada saat cuaca buruk.
• Bahan elastis.
Kekurangan
• Bahan kain mudah terbakar.
• Jika disetrika, bahan lebih mudah rusak.
• Bahan kain fleece jauh lebih mahal dibanding baby terry.
Masyarakat umum lebih mudah mengenal bahan material fleece dibanding bahan baby terry. Karena bahan fleece lebih banyak digunakan untuk pembuatan sweater. Salah satunya yaitu sablon kaos Jakarta Dyotees yang memilih bahan fleece untuk memproduksi sweater maupun jaket. Meskipun baby terry juga digunakan sebagai bahan sweater, namun namanya belum sepopuler bahan fleece di kalangan masyarkat. Bahkan bahan fleece sering dijadikan sebagai alternatif pembuatan sweater untuk mendapatkan kenyamanan yang lebih ekstra. Jadi bahan material mana yang Anda pilih, bahan baby terry atau fleece? Itulah perbedaan antara bahan baby terry dan fleece. Dengan mengetahui beberapa perbedaan antara keduanya. Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan bahan acuan ketika Anda membeli sweater baby terry atau fleece.