Sablon DTG sedang banyak digemari masyarakat. Hasil gambarnya memang lebih menarik dibandingkan teknik sablon lain, sebab menggunakan teknik printing dengan detail memikat, serta pilihan warna yang lebih tajam. Ini sebabnya, desain gambar yang diajukan juga harus menggunakan format tertentu.
Apa Itu Sablon DTG?
Sablon DTG adalah singkatan dari Direct to Garment, yang merupakan metode sablon yang semuanya menggunakan mesin. Berbeda dengan teknik sablon manual yang semuanya, mulai dari desain dan pencetakan dilakukan oleh teknisi, DTG nyaris tidak membutuhkan tenaga manusia.
Mesin printing yang digunakan di sini bisa langsung mencetak gambar desain ke dalam bahan kaos. Murni mengandalkan kecanggihan teknologi, komputer akan memproses semuanya mulai desain hingga pencetakan gambar pada kain.
Hasilnya pun lebih unggul: gambar dengan resolusi tinggi, detail yang presisi, permukaan yang lebih halus, dan warna yang lebih kaya, bahkan bisa colorfull.
Kelebihan sablon DTG lainnya adalah prosesnya tidak memakan waktu lama, cukup 20-25 menit saja dan kaos custom pun bisa dibawa pulang dengan harga terjangkau. Ya, harganya juga relatif murah karena biaya produksi bisa ditekan.
Aturan Desain Kaos DTG
Untuk mendapatkan hasil seperti di atas, desain yang diajukan juga tidak boleh sembarangan. Kamu harus mengikuti aturan-aturan di bawah ini agar gambar yang diinginkan bisa tercetak maksimal.
Format Desain
Hal penting saat membuat desain adalah menentukan bentuk formatnya. Dalam pembuatan format desain sablon DTG ada dua format, yaitu Desain Raster dan juga Desain Vektor.
Desain Raster
Desain Raster sering juga disebut Bitmap. Yang menjadi ciri desain ini adalah ketika diperbesar, maka akan terlihat titik-titik yang menjadi penyusun gambar secara utuh.
Karenanya, desain ini hasilnya bisa tampak pecah-pecah sehingga ketika resolusinya tidak bagus. Ini sebabnya, banyak yang tidak menyarankan desain ini sebagai format desain DTG. Format yang termasuk bitmap adalah jpeg, jpg, png, dan psd.
Desain Vektor
Desain vektor merupakan karya grafis hasil digital komputer, yang terbuat dari gabungan titik, garis, maupun kurva, sehingga membentuk suatu poligon atau bentuk lainnya.
Karakteristik desain ini adalah hasil grafisnya cukup tegas dan ketika diperbesar berkali-kali, tidak akan pecah. Ini sebabnya, desain vektor umumnya menjadi syarat ketika mengajukan gambar untuk menyablon kaos DTG.
Desain Vektor biasa terbuat dalam format file grafik SVG, EPS dan PDF dan secara jenis berbeda dari desain raster yang lebih pasaran.
Warna Desain
Salah satu karakter sablon DTG adalah warnanya bisa lebih kaya, bahkan untuk jenis gambar gradasi sekali pun. Gambar yang tercerak di kaos juga cenderung lebih cerah dan hidup. Ini sebabnya, warna desain juga harus dipertimbangkan dengan cermat.
Umumnya, warna pada penyablonan DTG terdiri dari dua jenis, yaitu RGB dan CMYK. RGB adalah singkatan Red, Green, Blue, yang pemakaiannya banyak digunakan pada display komputer dan scanner.
Sedangkan metode CMYK menggunakan warna seperti Cyan , lalu Magenta, Yellow-Kuning dan Black-Hitam, yang sesuai dengan singkatannya. Cara kerja CMYK yaitu mengurai gelombang cahaya sehingga tidak terlalu besar dan terang.
Jadi, supaya gambar tampak pas dan tidak redup setelah dicetak, maka harus menggunakan 4 warna tersebut sebagai tinta proses. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan CMYK adalah proses yang lebih mudah ketika menggunakan teknik sablon DTG.
CMYK adalah proses penggunaan warna yang memang dikhususkan untuk pencetakan media seperti sablon. Dengan metode ini, hasil cetak akan tetap bagus dan cerah.
Itulah aturan yang harus kamu penuhi supaya gambar desainmu pada kaos sablon DTG bisa maksimal. Kamu bisa memulainya sekarang dengan mencoba mendesain sendiri dan memesan kaos bersablon DTG lewat Dyotees, karena jenis sablon ini memang cocok untuk pesanan custom satuan atau small quantity.
Kamu juga dapat mencari informasi lebih lanjut di Instagram @dyotessablon untuk melihat-lihat katalog dan testimonial di sana.