Sablon percetakan printing memiliki teknik sablon yang beraneka ragam. Saat ini metode yang cukup banyak digandrungi adalah sablon DTF dan sablon DTG. Untuk sablon baju, kedua metode tersebut sangat bagus. Proses cetaknya cukup cepat dan hasilnya lebih awet. Lalu, apakah sablon DTF dan DTG ini memiliki perbedaan? Meski teknik sablon ini diolah secara digital, namun ada perbedaan yang sangat mencolok diantara keduanya. Yuk simak ulasan di bawah ini!
Sablon DTF memerlukan mesin printer riecat alfa contohnya adalah EPSON L1800 dalam transfer dari film DTF saat ingin sablon kaos. Dengan menggunakan mesin printer tersebut, bahan akan lebih hemat karena mampu mencetak secara online untuk ukuran kertas roll to roll atau lembaran A3. Untuk sablon kaos DTG membutuhkan mesin printer DTG riecat. Kamu bisa mencari mesin ini di toko elektronik karena terjual bebas di sana. Contoh tipe untuk printer ini, diantaranya Seri DX, New Era Gen2 dan DTG Super. Untuk ukuran A5, A4 dan A3 kamu bisa mencetak dengan DTG printing kaos. Sedangkan untuk print kaos panjang, sepatu, tote bag dan topi, kamu bisa memanfaatkan Seri DX dan New Era Gen2.
Mencetak kaos dengan teknik DTF ini caranya hampir sama dengan proses transfer sablon baju pada umumnya. Desain kaos yang sudah kamu cetak dengan kertas film dalam wujud lembaran atau roll to roll, dilanjutkan dengan ditaburi powder lem , kemudian lelehkan menggunakan hot gun atau oven, lalu gunakan teknik press yang diterapkan pada permukaan media kaos. Teknik sablon menggunakan DTG riecat caranya adalah dengan treatment pada tahapan awal supaya desain yang sudah dibuat bisa menempel ke pori-pori kaos dengan baik. Jika sudah kamu bisa langsung print permukaan kaosnya, kemudian bisa dikeringkan dengan hotgun agar warna tidak pudar. Langkah terakhirnya adalah dengan menyemprot epoxy. Hal ini perlu dilakukan agar tinta lebih kuat. Lalu, kaos sablon bisa di press.
Format untuk desain gambar yang bisa dicetak untuk sablon baju dengan teknik DTF ini tidak sembarangan. Kamu perlu desain warna yang solid dan untuk format filenya sendiri harus berbentuk format PNG. Pada print kaos DTG dari segi desain warna harus berwujud tiga dimensi, bergradasi dan warna harus solid. Ada perlakukan khusus untuk jenis desain jersey yaitu tidak perlu di mirror, asalkan bisa di print full color dan memiliki resolusi yang baik.
Untuk hasil sablon DTF ini cukup bagus. Sablon tidak akan mudah retak dan sangat elastis. Hasil sablon juga tahan lama meski kaos ditarik sampai berulang-ulang kali. Teksturnya sangat halus ketika dipegang, warna cukup pekat dan yang pasti tidak akan luntur meski kamu menyikatnya ketika mencucinya. Hasil sablon DTG juga sebenarnya bagus. Dilihat dari segi tekstur sangat halus saat kamu merabanya, kaos sablon akan terlihat retak ketika kamu mencoba menariknya sebab print kaos mengikuti pori-pori kaos. Tips buat kamu yang ingin sablon DTG supaya memilih kaos dengan pori-pori yang kecil dan kamu bisa pilih kaos dengan gramasi 30s/40s. Kalau dari segi ketahanan warna, sangat awet meski sering dicuci.
Untuk jenis tinta yang biasa digunakan pada sablon kaos DTF adalah Vator Ink DTF. Hanya saja masih menggunakan yang basic water base sehingga sangat aman terhadap head pada mesin. Hal ini juga memungkinkan hasil cetak lebih maksimal dan berkualitas. Untuk sablon kaos DTG jenis tinta yang digunakan adalah tinta textile germany. Hampir sama dengan DTF supaya lebih aman menggunakan yang basic water base. Hal ini supaya tinta bisa langsung menyerap ke pori-pori kaos, mudah diaplikasikan ke dalam print DTG dan tinta cepat kering.
Antara sablon DTF dan sablon DTG ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan ya. Nah, jika kamu sudah tahu tentang teknik sablon, untuk rekomendasi tempat sablon terbaik hanya di Dyotees. Informasi lebih lanjut bisa kunjungi websitenya di Dyotees.co.id.